Friday, August 12, 2016

7 Pengobatan Paling Kejam Untuk Penderita Sakit Jiwa

Gangguan mental (jiwa) biasa terjadi pada orang yang memiliki depresi berat yang berkepanjangan. Saat ini, layanan untuk penyakit ini berpusat di rumah sakit jiwa atau di masyarakat sosial dengan pengobatan yang lebih manusiawi. Pada beberapa kasus ada terjadi penahanan paksa seperti pemasungan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Seperti beberapa pengobatan untuk penderita gangguan jiwa pada zaman dahulu dilakukan dengan cara yang sangat sadis. Yuk simak berikut 7 pengobatannya:





1. Lobotomi

Pencetus Labotomi adalah Edgar Monis. Proses pengobatan ini digunakan para dokter pada tahun 1935. Lobotomi merupakan prosedur yang dilakukan dengan cara memasukan alat medis ke dalam rongga mata penderita gangguan jiwa untuk memotong saraf di bagian depan otak. Metode ini tidak memerlukan seorang ahli bedah saraf loh, karena bisa dilakukan diluar ruang operasi tanpa anestesi (pembiusan).

Awalnya lobotomi berhasil memberikan kesembuhan untuk penderita. Namun, dalam jangka panjang sang pasien akan mengalami kelumpuhan permanen.

2. Menggeser Posisi Rahim

Hmm rahim digeser? katanya si ini salah satu cara untuk mengatasi gangguan jiwa. Karena menurut Aum Hipokrat penyebab kelainan mental pada seorang wanita disebabkan oleh rahim yang bergeser. Pada abad ke-20, praktik memperbaiki posisi rahim ini mulai dilakukan dan yang terjadi malah menghilangkan ovarium wanita pengidap gangguan jiwa. Alhasil para wanita ini tidak bisa hamil ataupun melahirkan secara permanen.. 

3. Hidroterapi

Hidroterapi adalah latihan fisik yang di lakukan dengan berendam di air hangat untuk mengobati berbagai macam kelumpuhan otot dan saraf. Pada zaman dahulu cara ini dipakai dengan cara yang berbeda. Metode ini dilakukan dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi ke tubuh pasien yang diikat di dalam bak mandi ataupun sambil berdiri.

4. Dibuat koma

Koma adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat dibangunkan dan tidak dapat memberikan respon apapun. Tapi cara ini justru dipakai oleh Manfred Sekel untuk menyembuhkan pasien dengan cara menyuntikkan insulin dalam jumlah besar ke dalam tubuh pasein. Setelah bangun dari koma, pasien mengaku sembuh. Namun pada akhirnya, metode ini dihentikan karena banyak pasien yang meninggal akibat overdosis insulin.

5. Electroconvulsive

Cara ini pertama kali digunakan oleh dokter dari italia pada tahun 1913 setahun sebelum terjadinya perang dunia I. Metode ini dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik bertegangan tinggi (400 volt) lewat otak manusia. Electroconvulsive dapat menyebabkan kejang, amnesia dan koma. Metode ini cukup berbahaya tapi masih saja banyak psikiater yang mempraktekan metode ini.

6. Trepanasi

Metode pengobatan ini adalah yang paling tertua telah dipakai oleh manusia sejak zaman purba. Pengobatan ini populer pada abad ke-17. Trepanasi dilakukan dengan cara membedah dan melubangi tulang kepala (tengkorak) pasien, tujuannya untuk mengetahui kesalahan pada otak penderita gangguan jiwa. Tapi pengobatan ini selalu menyebabkan pasiennya meninggal.

7. Menghilangkan Organ Tubuh

Dr. Henry Cotton membuat analisa bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh infeksi, satu-satu penanganannya adalah menghilangkan organ tubuh yang terinfeksi itu. Praktik ini dimulai sejak awal abad ke-20, Dr. Henry mengambil gigi pasien satu per satu. Jika penderita gangguan jiwa belum sembuh juga, maka ia akan mengambil organ lainnya. Masuk akal?

Sepanjang karirnya, hanya sekitar 50% pasien yang dapat bertahan hidup dengan metode ini. Kesadisan metode ini diabadikan dalam buku berjudul MADHOUSE ditulis oleh Andrew Scull.









No comments:

Post a Comment